Tanggal 6 Mei 2025, feed medsosku dipenuhi oleh berita
kemenangan drama When Life Gives You Tangerines di Baeksang Arts Awards. Mulai
dari best drama sampai best supporting actor and actress. Iyaa, pemeran ibunya
Ae Sun dan pemeran Bu Sang Gil menang (sorry ye kagak apal namanya).
Eh tapi artikel ini
bukan bahas tentang Baeksang Arts Award. Melainkan tentang pembahasan parenting
di drama When Life Gives You Tangerines. Klean sudah nonton?
Review
Singkat When Life Gives You Tangerines
Kita terbang ke Korea
Selatan tahun 1960-an, tepatnya di Pulau Jeju. Ada anak bernama Ae Sun yang
memiliki ibu yang bekerja sebagai penyelam tradisional. Walau ibunya terlihat
keras tapi sayang. Akan tetapi sang ibu tak berumur panjang. Ae Sun masih bisa
bertahan berkat sokongan ayah tirinya (ayah kandungnya sudah lama meninggal).
Read: Review When Life Gives You Tangerines
Ae Sun kemudian menikah
dengan Gwan Sik, cinta pertamanya. Mereka diuji dari segi ekonomi, dan nebeng
di rumah keluarga Gwan Sik. Mertua dan nenek mertua sangat keras pada Ae Sun.
Kemudian Gwan Sik jadi hero karena membela istrinya.
Gwan Sik memutuskan
untuk mandiri. Dia dan Ae Sun punya 3 anak tapi sayang si bungsu meninggal saat
badai besar.
Kemudian sulungnya Ae
Sun yang bernama Geum Myong (cewek) tumbuh dewasa dan kuliah ke Jepang.
Sementara adiknya (cowok) kena wajib militer. Apakah keluarga Ae Sun bahagia
saat anak-anaknya sudah besar? Nonton sendiri wkwkwk daku kagak mau spoiler.
Ibu
Ae Sun yang Terlihat Keras tapi Penyayang
Penonton bertanya-tanya
atas keputusan ibu Ae Sun: menitipkan anak ke keluarga mendiang suami. Padahal
maksudnya adalah agar Ae Sun bisa makan dengan layak dan disekolahkan. Karena
memang keluarga mendiang suami pertamanya lebih settle dalam hal keuangan.
Awalnya tokoh ibunya Ae
Sun memang terlihat keras tapi beliau penyayang kok. Memberi apresiasi ketika
Ae Sun juara 2 lomba puisi. Juga ngamuk ke keluarga mendiang suaminya karena Ae
Sun mendapatkan perlakuan tidak adil (tidak dikasih lauk ikan).
Suatu hari Ae Sun
hampir diculik. Kemudian ibunya Ae Sun mencari penculik dengan cara memeriksa
pergelangan tangan wanita yang membeli dagangannya di pasar. Karena penculiknya
punya tanda khusus di pergelangan. Ketika ketemu? Wahh sampai baku hantam!
Ae
Sun yang Sudah Jadi Ibu
Saat Ae Sun sudah
dewasa dan jadi ibu, dia kena karma. Dia dan Gwan Sik menikah karena hamidun
duluan. Kemudian anak laki-laki Ae Sun malah menghamili pacarnya. Jangan sampai
klena melakukan hal yang buruk bahkan sangat buruk, takut akan berpengaruh
negatif ke anak dan keturunannya.
Gwan
Sik si Ayah Green Flag
Geum Myong sangat suka
makan nasi campur kacang polong. Kemudian Gwan Sik membeli kacang polong dalam
jumlah banyak karena ingin anaknya bahagia. Sungguh manis buanget yaaa.
Kemudian Gwan Sik juga
mengajak Geum Myong naik kapal. Padahal ada pamali bahwa wanita tak boleh naik
kapal. Akan tetap Gwan Sik tidak peduli. Malah Bu Sang Gil yang heran (plus
iri) karena dia tidak pernah berpikiran seperti itu.
Bagaimana ketika Geum
Myong sudah dewasa? Gwan Sik tetap menyayanginya dong, she’s the apple of daddy’s eyes. Pertama dari seleksi calon menantu
yang ketat. Kemudian ketika Geum Myong akan menikah, Gwan Sik berpesan begini:
kalau suami menyakitimu, kembalilah ke ayah.
Tindakan Gwan Sik yang
heroic (meski dianggap nekat) adalah menjual rumah dan kapal. Rumah dijual
untuk menambah biaya kuliah putrinya. Sedangkan kapal dijual demi menyelesaikan
kasus putranya. Ada ya ayah yang nekat tapi tujuannya untuk melindungi
anak-anaknya?
Bu
Sang Gil yang Aneh
Salah satu tokoh yang
patut disorot dalam drama When Life Gives You Tangerines adalah Bu Sang Gil.
Karena dulu dia pernah blind date dengan
Ae Sun, tapi tidak berjodoh. Ehh malah anak perempuan Bu Sang Gil menikah
dengan anak laki-laki Ae Sun!
Bu Sang Gil digambarkan
sebagai ayah yang ngeselin, suka melakukan KDRT verbal. Makanya anak-anaknya
pun cuek-bebek. Tapi dia melakukan hal nyeleneh, yaitu menolong anak dan
menantunya dengan cara yang berbeda.
Ketika adik Geum Myong
dituduh mencuri barang, Bu Sang Gil tidak mau memberi sumbangan uang (sebagai
kompensasi). Walhasil menantunya dipenjara. Akan tetapi Bu Sang Gil berhasil
menangkap pelaku sebenarnya. Katanya: kalau dia memberi uang maka akan
membuktikan jika menantunya salah.
Nahh drama When Life
Gives You Tangerines tak hanya menampilkan romansa tapi kisah keluarga yang
hangat. Penonton juga belajar bahwa manusia tidak selalu sempurna. Seperti Bu
Sang Gil yang menunjukkan kasih-sayang dengan caranya sendiri (dan dianggap
aneh).